Jumat, 08 Juli 2011

Mahasiswa. Ngapain harus kuliah? Memang tau tugas mahasiswa itu apa?



Bismillahirrohmanirrokhim
Ketika rezim orde baru bercokol di negeri ini selama 32 tahun, pemerintah kala itu berupaya untuk mengganjal pergerakan mahasiswa melalui sebuah system yang dibuat dan diberlakukan ke seluruh sisi kampus. NKKBK namanya, secara singkat itu adalah sebuah peraturan yang melarang mahasiswa untuk melakukan pergerakan perubahan mengawali kebijakan pemerintah. Tidak boleh mahasiswa mengkritisi pemerintah, tugas mahasiswa saat itu hanyalah belajar dan belajar.
Walaupun dengan adanya peraturan tersebut membuat mahasiswa yang cinta akan pergerakan tidak mati kutu kehabisan bensin lalu mogok berhenti sama sekali, melainkan semangat pergerakan perubahan itu terus bergulir membara dalam diri mahasiswa. Namun tak sedikit pula teman-teman mahasiswa saat itu lahir sebagai produk hasil didikan orde baru yang ke kampus hanya belajar dan pacaran sebagai kegiatan utama lainnya selain belajar. Hampir saja mahasiswa lupa kala itu bahwa mereka bukan hanya hidup untuk diri mereka, tapi mereka itu hidup untuk masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Apalagi sebagian besar biaya kuliah mahasiswa diambil dari dana APBN yang notabenenya adalah uang rakyat, secara tidak langsung. Jadi mau gak mau suka tidak suka kita sebagai mahasiswa memiliki tanggung jawab social yang besar selain tanggung jawab pribadi-pribadi kita.  

Tulang punggung perubahan itu ada di tangan pemuda, khususnya mahasiswa disini karena mahasiswa secara strata social diyakini setiap orang dapat dipercaya dan memiliki capital intelektual dan social lebih baik dibandingkan dengan cluster pemuda lainnya yang tak bergelar mahasiswa. Kurang tepat rasanya jika kita sebagai mahasiswa hanya memiliki cita-cita yang orientasinya terlalu egosentris, belajar yang baik, dapat gelar cum laude, lulus cepat dengan segudang prestasi akademik, lalu cari kerja, nikah, punya anak, ingin punya rumah yang besar dan bagus, lalu di kala tua hidup dengan nyaman tanpa gangguan. Egois sekali rasanya kalo kita memiliki cita-cita seperti itu tanpa punya cita-cita untuk bisa berkontribusi bagi proses perbaikan nasib bangsa ini, tanpa berpikir untuk bisa hidup bermanfaat bagi masyarakat Indonesia secara luas. Tidak salah memang, tapi kurang tepat untuk kondisi negara kita saat ini yang sedang carut marut, bangsa ini butuh bahan bakar dan bahan bakar itu ada dalam diri mahasiswa. Percayalah bahwasanya proyek kebangkitan bangsa ini akan dipelopori oleh kaum intelektual mahasiswa,seperti sejarah yang terus berulang dari masa ke masa!

Lalu, apa sih sebenarnya peran mahasiswa dalam membangun proyek kebangkitan bangsa ini?? Apakah hanya sekedar teriak-teriak di jalanan, mengagung-agungkan TUGU RAKYAT?? Atau hanya sekedar belajar di kampus mendengarkan dosen dan searching pasangan hidup, pacaran gonta-ganti pacar??? Cuek atau hanya sekedar sok tahu?? Baiklah, peran mahasiswa sebaiknya dalam membangun proyek kebangkitan bangsa adalah mengisi pembangunan, melakukan social control terhadap kebijakan pemerintah, dan melakukan pengabdian pada masyarakat. Mengisi pembangunan misalnya adalah dengan cara belajar dengn baik di kampus, ikut lomba sana-sini, buat suatu penelitian atau temuan-temuan baru yang dapat menjawab permasalahan yang ada. Mengisi pembangunan dengan intellectual capital yang mahasiswa seharusnya miliki. Kedua, melakukan social control terhadap segala kebijakan pemerintah. Lantas buat apa kita susah payah dan kadang ada yang mengatakan kita ini sok tahu terhadap permasalahan bangsa, seakan-akan kita hanya membeo, mengaung-gaung di jalanan tuntut sana tuntut sini. Mahasiswa adalah salah satu kelompok elit dalam masyarakat yang masih memiliki idealisme yang tinggi. Kalau kita hanya diam saja menjadi penonton sejati atas segala kebijakan pemerintah yang sering merugikan rakyat dan hanya menjadi boneka hiasan. Pertanyaannya adalah apa bedanya kita dengan seorang anak-anak??? Bukankah kita sudah dewasa yang tahu mana yang benar dan mana yang salah secara normative?? Maka dari itu tugas mengawali kebijakan pemerintah adalah PR kita bersama selagi kita masih berjaskan almamater kita tercinta ini. Lalu yang ketiga adalah melakukan pengabdian yang rutin dan massif kepada masyarakat luas. Penyuluhan-penyuluhan telah banyak digalakkan di desa-desa lingkar kampus bahkan desa di seluruh pelosok di Indonesia. Dulu mungkin ada namanya BIMAS, Bimbingan Masyarakat. Pembinaan berkelanjutan masyarakat dalam bertani, bernelayan, menjaga kesehatan oleh mahasiswa.Sekarang kita sudah punya banyak program terkait pengabdian masyarakat, ada BINA DESA misalnya. Masyarakat membutuhkan uluran tangan dari kita, teman! Siapkah kita??! InsyaAllah jika Allah masih memberikan kesempatan untuk bernafas.

Dengan memahami secara bijak akan ketiga peran mahasiswa, kebangkitan bangsa ini tak akan lama lagi kita raih. Mengisi pembangunan, melakukan control social terhadap kebijakan pemerintah, dan pengabdian masyarakat adalah peran-peran mahasiswa unggulan yang dibutuhkan dengan segera saat ini. Kita sebagai mahasiswa harus dapat memerankannya secara proporsional, adil, arif dan bijak tanpa hanya mengambil satu peran saja dan menggugurkan peran2 lainnya.

Bukan uang harta dan kekayaan yang dapat aku berikan bagi bangsa-ku 
Bukan pula sifat manja yang ku tawarkan sebagai solusi permasalahan bangsa-ku 
Melainkan semangat membara, tekad yang bergelora, niat yang kompak dalam dada, 
Sejuta air mata dan darah yang terpompa yang akan kuberikan bagi bangsa ini, 
dalam sumbangsih ku membangun proyek kebangkitan bangsa-ku! 
Hidup Mahasiswa, Hidup bangsa-ku! 






sumber : Klik ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis dong menurut lo. Biar eksis! ;)