Rabu, 18 Juni 2014

Quotes #11

Tau gak?
Rasa pahit itu datengnya barengan sama rasa manis loh ;)
#senyuuuuum



Jumat, 13 Juni 2014

Muhasabah Cinta

by EdCoustic


Wahai... Pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dariMu
Kupasrahkan semua padaMu

Tuhan... Baru ku sadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cintaMu

Kata-kata cinta terucap indah
Mengalir berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya ilahi....
Muhasabah cintaku...

Tuhan... Kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku denganMu

Kata-kata cinta terucap indah
Mengalir berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya ilahi....
Muhasabah cintaku...




Kamis, 12 Juni 2014

Masih Di Hari Yang Sama

Masih dihari yang sama. Ia, bukannya jumlah hari itu cuma ada tujuh? Senin, selasa, rabu, kamis, jum'at, sabtu, dan minggu. Jadi enggak ada salahnya dong ya kalau aku bilang masih di hari yang sama.

Masih di hari yang sama. Sejauh mata memandang, terlihat orang-orang lalu lalang berjalan menapaki peron kereta jabodetabek pagi ini. Bukannya so' dukun, tapi aku yakin, mereka mencari secuil tempat untuk sekedar bisa masuk ke dalam kereta yang akan mereka tumpangi nanti, karena akupun begitu.

Masih di hari yang sama. Ketika semua orang tak peduli dengan apa yang baru saja orang lain rasakan. Mungkin begitu juga denganku. Loh, kita enggak pernah tau kan, mungkin ada yang habis di phk, ada yang habis ribut soal pengurusan hak asuh anak seperti berita-berita di infotaiment itu. Agak lebay memang.

Tapi,
Masih di hari yang sama. Ketika aku baru tau, penyakit itu mulai berteman denganku. Ya. Tuberkolosis.

Masih di hari yang sama, hari dimana aku merasa memiliki status baru sebagai pengidap penyakit yang mematikan itu.

Ya, masih di hari yang sama. Ketika semua orang mulai melihat gelagat aneh yang aku timbulkan. Pashmina tak pernah lepas, batuk yang menguras tenaga, dan terakhir, masker yang sebagian berhasil menutupi wajah ini.

Masih di hari yang sama. Ketika aku tersadar, inilah jalan yang harus aku lewati meski harus masuk berpuluh-puluh butir bahan kimia.

Ya,,
Masih di hari yang sama...



Senin, 09 Juni 2014

Quotes #10

Kamu boleh jatuh cinta lagi.
Asal,,
Tepat pada tempat dan waktunya. Eh, tapi gimana kalau bangun cinta aja? Bangun cinta aja yukk :D




Ini apa deh. Quotes gak jelas. :p
Hahahaha :))


Jumat, 06 Juni 2014

Dear You



Masih ditahun yang sama. Ya, tahun dimana kita merencanakan itu semua. Benda bulat ini masih aku simpan rapih di dalam kotak merah beludru berbentuk hati. Kamu masih ingatkan? Kita membelinya bersamaan dengan tanggal pertama kita bertemu tiga tahun yang lalu. Waktu itu aku pikir, kita hanya sebagai partner kerja. Aku dengan ke-aku-anku dan kamu dengan ke-kamu-anmu. Tapi siapa yang sangka, akhirnya akan ada 'kita' nanti.

Entah dari mana asalnya kamu berhasil membuatku menyimpan rasa simpatik terhadapmu. Kali ini aku bukan menggombal. Ya ya ya ya. Aku tidak memaksamu untuk mempercayaiku. Tapi, entah kenapa aku baru merasakan ini. Terlambatkah aku merasakannya? Ayolah, biarkan aku fokus dulu, sayang. Berhentilah menguasi pikiranku ini. Okey, lagi-lagi aku tersenyum karena ulahmu. Entah ulah yang mana, sebab sekarang kita sedang diuji dengan jarak, bukan?

Apa kabar kamu yang disana calon bidadariku? Rasanya sudah tak sabar menunggu waktu itu tiba. Bagaimana denganmu? Masih maukah kamu mendampingiku, menguatkan genggaman tanganku? Aku tau. Aku ini memang laki-laki. Tapi, apa salahnya kalau aku juga butuh genggaman istriku nanti? Aku yakin, kamu selalu menggenggam tanganku nanti.

Masih ingat betul rasanya sewaktu pertama kali aku meminta ijin di pusara Ayahmu untuk menjadikanmu calon makmumku. Aku seperti benar-benar melihatnya, sayang. Ayahmu tersenyum. Entah apa arti dari itu. Tapi yang aku tau, setelah aku melihatnya, aku berjanji akan menjagamu dan menyayangimu semampuku.


Kali ini aku pandangi lagi fotomu. Ya, kamu boleh tertawa sekarang. Sudah, cukup sayang. Berhenti mengejekku. Kamu tau? Banyak sekali keinginan yang aku impikan bersamamu. Aku tidak perlu berjanji sekarang, karena aku pasti akan berusaha menjadi imam yang baik untuk keluarga kecil kita nanti. Bantu aku ya?

Bahkan nama itu masih kuingat jelas. Bintang. Kamu ingin sekali menamai buah hati kita nanti dengan nama itu. Bagaimana jika nanti anak kita perempuan, apakah namanya akan menjadi Bulan? Godaku. Kamu hanya tersenyum dan sedikit mencubit pinggangku. Pelangi. Jawabmu singkat. Ah, kamu. Entah sampai kapan aku selalu tersenyum seperti ini tiap mengingatmu. Terimakasih untuk cinta dan citamu selama ini.

Sinar suryapun seolah menyadarkanku dipusara bernisan Klarisa Fitria. Selamat menempuh hidup baru yang lebih indah dengan bidadaramu disana, cantik. Doakan aku bisa move on ya!

Senin, 02 Juni 2014

Tentang Jodoh


Pernyataan panjang ini terinspirasi dari obrolan kemarin sore. Iya, di usia gue yang genap 24 tahun sebagai perempuan dewasa a.k.a wanita (aneh sih, tapi bisa dibilang seperti itu :p), umur segini tu memang sudah seharusnya memikirkan masa depan. Runcingnya lagi mengenai pernikahan. Terlebih gue pengen banget nikah dengan mantap diusia muda, 25 tahun. Aaamiiin.

Sebenarnya ini bentuk ungkapan protes atas obrolan sore kemarin. Bagaimana enggak? Gue dijodohin sama temen gue sendiri oleh temen gue juga (Ribet ga? Maap yakk. Tapi gue yakin kalian paham). Sebenernya di sore nan indah itu gue udah bilang dengan tegas, GUE GA MAU. Tapi entah karena apa mereka seakan-akan memojokan gue and maksa gue harus mau. Bener-bener tega!

Sekeras apa juga gue berdalih, ada aja jawaban mereka untuk tetep dengan misinya. Rasanya pengen banget gue usir-usirin mereka dari rumah gue. Hhahaha. Kasarnya gitu. Tapi gue tetep milih duduk cantik dan ngebela diri gue kalau gue tetep ga mau.

Loh, wanita itu hanya tinggal menunggu dan menentukan ko. Jadi, salah banget kalau pihak laki-laki dewasa a.k.a pria ke-GR-an karena dia datang pertama, dan dia berpikir dia akan langsung diterima. Setau gue, pria memang berhak memilih, tapi wanitalah yang menentukan.

Gue pernah baca kalimat panjang seperti ini :
"Pria itu menilai wanita dari masa lalunya, sedang wanita menilai pria dari masa depannya."

Sekarang kita (baca : gue dan kalian) samain persepsi seperti kalimat gue dibawah ini.
Menilai buat pria disana itu memilih, sedang menilai untuk wanita itu menentukan.
Jadi, statement diatas menjadi seperti dibawah ini.
"Pria itu memilih wanita dari masa lalunya, sedang wanita menentukan pria dari masa depannya."

Oke, kita lanjutkan.
Sebenernya gue rasa statement itu, ga sepenuhnya salah. Tapi ko ada yang menggelitik ya? Seakan-akan wanita jaman sekarang ini hanya mau dengan pria yang sudah mapan.

Ayolah, jangan berpikir kolot. Kita para wanita (khususnya gue) ga nuntut kalian para pria buat sediain istana beserta isinya ko. Mari kita memulai semuanya dari nol. Tugas membangun rumah tangga itu bukan hanya tugas pria sebagai kepala rumah tangga loh. Tapi wanita juga punya tugas dan tanggungjawab yang sama akan hal itu. Jadi, ga melulu wanita itu ngeliat pria dari masa depannya, contohnya mapan tadi. Ya harus punya istana dululah buat dijadiin kado pernikahan. Aduh, itu buat gue bonuslah. Dapaet ya Alhamdulillah, kalau enggak, ayo kita sama-sama bangun.

Gue pribadi menilai pria yang bakal jadi pemimpin gue nanti itu berdasarkan masa lalunya juga ko. Karena masa lalu itu cukup penting buat kedepannya, karena masa lalu itu spion. Selain masa lalu, gue juga menilai pria dari masa depannya. Masa depan yang gue artikan beda loh ya sama pemikiran kalian.

Masa depan yang gue artikan itu adalah seberapa kuat sih mental dia untuk bertanggungjawab? Seberapa sanggup sih dia kelak megang tangan gue dan meyakinkan gue kalau gue sama dia bakal bertemu titik terang? Ya,, hampir sama dengan fil Habibie-Ainun lah. Hampir ya. Bukan sama persis.

Jadi yuk, dari sekarang mulai memperbaiki diri. Mau dapet pendamping yang baik kan? Lo juga harus baik tentunya. Mau dapet pendamping yang bertanggungjawabkan? Lo pun harus begitu. Dan masiiiih banyak lagi yang lainnya.

Jadi untuk para wanita, pantaskan dirimu seperti 'dia' yang kamu mau, jangan lupa berdoa kepada pemilik 'gudang jodoh', berprasangka baiklah terhadap yang 'menciptakan' cinta dan terakhir silahkan menentukan pemimpin mana yang TEPAT untuk Anda!




Penuh Harap dan Cinta
= I C H A =