Kamis, 11 Desember 2014

Hallo Desember!

Yipiiyy, apa kabar semuaaahhh? :D
Gue sedang menggilai jalan-jalan nih. Baru ngemulainya pas gue ke Jogja sih sama emak gue. Mmm,, dan abis itu KETAGIHAN! Damn, I Love Indonesia lah, ^^

Sekarang, gue lagi dicekokin virus. Virus mencintai kehidupan, dan virus untuk menikmati Indonesia. Tsaaah *kibas poni* hhahahaha

Yaaa,, walaupun jejak gue ga banyak kayak kalian semua, tapi gue cukup puas dengan apa yang gue liat.

21 s/d 23 Nov 2014 Pertama naik Ferri, ahahaha :))



Homestay, at Pahawang Lampung

Jemput Fajar di dermaga :*

Pertama kali snorkling dan nyusahin orang. HAHAHA

Foto sama mantan pacar. Hhahaha :))

Pura-pura jadi petugas PLN -_-"

:*

the BEST colour

Mmm,, ini mungkin lebih terlihat kayak album foto yakk. Hhahaha. Gak apa-apalah yaa.. :D
Sini-sini gue tunjukin walaupun gue pernah 'meratapi' sakitnya gue, tapi gue harus belajar survive!

Sampee,, 06 Des 2014

Narsis dululaah

Keliatan udah pada akrab ya? Padahal, kita BARU kenalan 1 minggu :D

Cukup ngebuat nafas eungap! :D

Ngaso duyuu :))

Pos 3, menawan!

Pos 4, tinggalin jejak. Foto egen :D

Okay

HAHAHA, tampang takut ketinggian :p

Tsaah, mulai 'berteman' dengan ketinggian :D

Turun dari batu belah ;)

Ah, terbayar sudah! :*

Gegayaan :))

Gaya kekinian, hahahaha

Kibarkan BENDERA mu!

Riweuh makan :p

Yes, we are. GIRANG, gila traveller ranger @Munara Bogor 06-12-14

:p :D :*

Bakal kemana lagi nanti? :D tenang tenang, semuanya akan diukir disini :D
Gimana sama kecintaan kalian sama Indonesia? :)




Zwik, Ranger Ungu :p

Selasa, 18 November 2014

Firman

Namanya Firman. Mas Firman. Atau mungkin aku harus memanggilnya dengan sebutan Bapak. Iya, sapaan hormatku padanya. Usiaku dengannya terpaut 11 tahun. Tidak jauh memang untuk pasangan ideal suami istri. Apa? Sebentar. Ah, mukaku agaknya mulai memerah. Sepertinya aku berharap sosok Pak Firmanlah yang menjadi pelabuhan terakhir untukku. Baru kali ini rasanya, aku mempunyai rasa simpatik seperti ini dengan seorang 'bapak-bapak' seperti rasa simpatikku terhadap beliau. Kami memang tidak pernah banyak terlibat obrolan saat bertemu. Bahkan aku hanya satu kali terlibat obrolan dengannya. Itupun ketika kami satu lift.

Aku mengenalnya saat ia mulai bergabung di Team Project kami. Hanya saja, aku hanya perempuan pemburu berita lusuh yang hanya dua jam setengah ada di dalam kantor. Selebihnya ya hanya anak lapangan seperti pemburu berita lainnya. Yang membuat kami sering bertemu adalah, ketika sajadah mempertemukan kami di mushola kantor. Ya, agak sedikit lebay mungkin ya. Tapi, aku begitu kagum padanya ketika beliau menempatkan Tuhan di pikirannya yang teratas dalam sujud akhir sebelum salam.

Ah, rasanya bukan gadis pemburu berita namanya, kalau tidak bisa 'memburu' berita tentang beliau.Walaupun harus kong kalingkong dengan teman sebayaku di bagian HRD.

Daud Firmansyah. Banyuwangi, 19 Juli 1977. MENIKAH.

Aku langsung membelalakan mata setelah melihat status laki-laki yang sedang aku kagumi itu. Apa iya, aku mau jadi isteri kedua? Pikiranku mulai nggak karu-karuan. Bagaimana kalau dia sudah mempunyai bayi perempuan kecil? Apa tega aku merebut ayahnya darinya? "Apa-apaan aku ini" pikirku.

Ah Tuhan, tolong kirimkan lagi Firman-firman yang lain, yang ingin membangun ikatan indah itu bersamaku. Apakah aku boleh meminta itu, Tuhan?

Rabu, 12 November 2014

Quotes #16

Kamu tau?
Yang selalu layak mendapatkan senyum termanis kamu tiap hari itu, orangtua kamu. :)


Senin, 22 September 2014

Quotes #15

--------------------------------------------------------------------------
Hidup itu harus dibuat bahagia. 
Kalau aku ga bahagia, aku bakal cari cara buat bikin hidup aku bahagia. 
Itu namanya usaha.
--------------------------------------------------------------------------

                                                                                                                                       by.MF


Senin, 08 September 2014

Menapaki Jalan Lain

----------
Dari radang pembuluh darah, radang paru, radang sendi.
Semua sakitnya digantikan dengan rasa syukur
karena dikelilingi dengan orang-orang baik.
Alhamdulillaaahh,, rejeki anak sholehah :D
----------

Hey kalian. Apa kabar? Kangen postingan gue 'nemplok' di dashbord lo gak? #udah sih bilang kangen aja :))

Postingan kali ini, gue mau inget-inget lagi berapa banyak butir obat yang udah berhasil gue telen dari awal di bulan November itu sampai dengan hari ini.

18 Nov 2013.
Pertama kali tau kalau ternyata sakit semua itu saling berhubungan. Vaskulitis --radang pembuluh darah--. Itu nama penyakitnya. Autoimun. Mulai tanggal 18 Nov ini, gue mulai mengonsumsi Prednison (entah berapa gram tiap satu butirnya). Tiap seminggu sekali, dosis obat turun satu.
Minggu pertama --bulan ke 1, 18 Nov s/d 15 Des 2013--
Pagi 4 butir, Siang 4 butir, Malam 3 butir = 11 butir perhari
11 butir perhari X 7 hari = 77 butir di minggu pertama
Minggu kedua
Pagi 4 butir, Siang 4 butir, Malam 2 butir = 10 butir perhari
10 butir perhari X 7 hari = 70 butir di minggu kedua
Minggu ketiga
Pagi 4 butir, Siang 4 butir, Malam 1 butir = 9 butir perhari
9 butir perhari X 7 hari = 63 butir di minggu ketiga
Minggu keempat
Pagi 4 butir, Siang 4 butir, Malam 0 butir = 8 butir perhari
8 butir perhari X 7 hari = 56 butir di minggu keempat
Total Prednison di bulan pertama = 77 + 70 + 63 + 56 = 266 butir

Minggu pertama --bulan ke 2, 16 Des 2013 s/d 12 Jan 2014--
Pagi 4 butir, Siang 3 butir, Malam 0 butir = 7 butir perhari
7 butir perhari X 7 hari = 49 butir di minggu pertama
Minggu kedua
Pagi 4 butir, Siang 2 butir, Malam 0 butir = 6 butir perhari
6 butir perhari X 7 hari = 42 butir di minggu kedua
Minggu ketiga
Pagi 4 butir, Siang 1 butir, Malam 0 butir = 5 butir perhari
5 butir perhari X 7 hari = 35 butir di minggu ketiga
Minggu keempat
Pagi 4 butir, Siang 0 butir, Malam 0 butir = 4 butir perhari
4 butir perhari X 7 hari = 28 butir di minggu keempat
Total Prednison di bulan ke 2 = 49 + 42 + 35 + 28 = 154 butir

Minggu pertama --bulan ke 3, 13 Jan s/d  9 Feb 2014--
Pagi 3 butir, Siang 0 butir, Malam 0 butir = 3 butir perhari
3 butir perhari X 7 hari = 21 butir di minggu pertama
Minggu kedua
Pagi 2 butir, Siang 0 butir, Malam 0 butir = 2 butir perhari
2 butir perhari X 7 hari = 14 butir di minggu kedua
Minggu ketiga
Pagi 1 butir, Siang 0 butir, Malam 0 butir = 1 butir perhari
1 butir perhari X 7 hari = 7 butir di minggu ketiga
Minggu keempat
Pagi 1 butir, Siang 0 butir, Malam 0 butir = 1 butir perhari
1 butir perhari X 3 hari (selang seling) = 3 butir di minggu keempat
Total Prednison di bulan ke 3 = 21 + 14 + 7 + 3 = 45 butir

Total Prednison dalam 3 bulan pertama = 465 butir!
Seminggu setelah gue ngonsumsi dua hari sekali satu butir alias selang seling, gue ngonsumsi Prednison tiga hari sekali. Otomastis dalam seminggu gue cuma minum 2 butir. Total 465 +2 = 467 butir sampai dengan tgl 16 Feb 2014. Gue pikir, berakhir dengan indah gue bisa lepas dari Prednison itu. Hhahahha. Ehh,, taunya. Bentol-bentol alibaba itu keulang lagi. Dan akhirnya,, gue mengulang itu semua dari dosis sehari 4 butir, dan turun dosis setiap dua minggu. 

Minggu pertama --bulan ke 4, 17 Feb s/d 16 Mar 2014--
Pagi 4 butir, Siang 0 butir, Malam 0 butir = 4 butir perhari
4 butir perhari X 7 hari = 28 butir di minggu pertama
Minggu kedua
Pagi 4 butir, Siang 0 butir, Malam 0 butir = 4 butir perhari
4 butir perhari X 7 hari = 28 butir di minggu kedua
Minggu ketiga
Pagi 3 butir, Siang 0 butir, Malam 0 butir = 3 butir perhari
3 butir perhari X 7 hari = 21 butir di minggu ketiga
Minggu keempat
Pagi 3 butir, Siang 0 butir, Malam 0 butir = 3 butir perhari
3 butir perhari X 7 hari = 21 butir di minggu keempat
Total Prednison di bulan ke 4 = 28 + 28 + 21 + 21 = 154 butir

Minggu pertama --bulan ke 5, 17 Mar s/d 13 Apr 2014--
Pagi 2 butir, Siang 0 butir, Malam 0 butir = 2 butir perhari
2 butir perhari X 7 hari = 14 butir di minggu pertama
Minggu kedua
Pagi 2 butir, Siang 0 butir, Malam 0 butir = 2 butir perhari
2 butir perhari X 7 hari = 14 butir di minggu kedua
Minggu ketiga
Pagi 1 butir, Siang 0 butir, Malam 0 butir = 3 butir perhari
1 butir perhari X 7 hari = 7 butir di minggu ketiga
Minggu keempat
Pagi 1 butir, Siang 0 butir, Malam 0 butir = 3 butir perhari
1 butir perhari X 7 hari = 7 butir di minggu keempat
Total Prednison di bulan ke 4 = 14 + 14 + 7 + 7 = 42 butir

Total 467 +154 + 42 = 663 butir sampai dengan tgl 13 Apr 2014. Dan setelah itu,, sampai dengan sekarang tetap stay di dosis 2 hari sekali 1 butir. Dari 13 April s/d 4 Sept 2014, ada 144 hari. Jadi,, 144 dibagi dua (karena 2 hari sekali minum 1 butir), 72 butir. Okey. Total 663 + 72 = 735 butir sampai dengan tgl 04 Sept 2014. Waw. Berapa biaya yang keluar? Ga usah disebut :p Biar Allah yang ganti sama gugurnya dosa. Aaamiin


11 Juni 2014, malam. Mulai minum obat 12 Juni 2014.
Batuk itu, bukan batuk biasa. Tuberkolosis --radang paru--. Syock. Banget. Tapi, ya inilah jalan lainnya. Disini mulai kenal dengan nama Pirazynamid, Rifampicin, Etambuthol, dan Pehadoxin.
Pirazynamid diminum 3 X 1 hari
Rifampicin diminum sebelum makan, setelah bangun tidur dipagi hari. 1 X 1
Etambuthol diminum setelah makan, 2 X 1 hari
Pehadoxin diminum 1 X 1 hari.
Terapi 1 sampai 2 bulan pertama, obat yang dikasih masih sama. 4 jenis seperti yang dijabarkan panjang diatas :p Jadi,, kalau dihitung tanpa memperhatikan jenis obatnya,, sehari itu gue minum
3 + 1 + 2 + 1 = 7 butir obat perhari.
7 X 30 = 210 perbulan. Karena dua bulan pertama gue minum masih 4 jenis obat dengan banyak butir yang sama,, jadi selama 2 bulan pertama,, (dari 12 Juni s/d 10 Agustus 2014) gue minum sebanyak 420 butir.
Setelah dua bulan pertama beres,, gue 'cuma' dikasih obat
Rifampicin diminum sebelum makan, setelah bangun tidur dipagi hari. 1 X 1
Pehadoxin diminum 1 X 1 hari.
Jadi gue cuma nelen 2 butir obat dibulan ketiga terapinya. Karena jumlah hari dari 11 Agustus s/d 04 Sept 2014 ada 25 hari,, jadi gue cuma minum obat 50 butir. Total 470 butir!


30 Juli 2014.
Atrhitis Reumatic --radang sendi--. Sendi gue mulai berasa (lagi) linu. Awalnya gue cuma minum Movi-cox buat meredakan nyeri sendi. Tapi sekarang, obat itu rasanya udah ga berfungsi. Gue sempet minum obat itu selama 20 butir. Tapi,, karena sekarang gue dibawah penanganan Prof.Zuljasri Albar, jadi gue ganti obat Arcoxia 60 mg. Tiap hari minum 1 butir. Gue udah dua kali ketemu Prof.Zul, yang pertama gue dikasih 15 butir,, dan yang keduanya gue dikasih 30 butir untuk satu bulan. Dan sisa Arcoxia gue tinggal 14 butir. Jadi,, gue udah minum15 + 16 = 31 butir. Well, kalo sehariii aja gue ga minum Arcoxia, jari ditangan gue mulai kaku. Eh ia, dari tanggal 30 Juli 2014 itu sampai akhir agustus, gue belum bisa jongkok. Yaa,, boleh dibilang melakukan hal apapun yang berkaitan dengan nenekuk lutut dan menibannya dengan badan yang gue bawa,, itu belum bisa. Waktu itu juga sempet gue jalan pincang. Adalah dua minggu. Pas pincangnya udah agak baikan, gue jalan cepet karena ngejar kereta. Dan hasilnya luar biasa. Pergelangan kaki gue bengkak kayak oarang yang kena kaki gajah. Hhahhahaha. :))



Dan kalian tau?
Ini jalan lain yang harus gue ambil. Jalan yang sebenernya bukan pilihan gue buat gue ambil. Jalan yang begitu aja timbul yang kadang suka nyebabin tiba-tiba kram di tangan, kram di kaki, punggung kura-kura, batuk ga ketahan, pakai masker + pashmina, jalan pincang, sholat tiduran, sholat selonjoran di kantor. Ya, gue udah lewatin jalan itu. Alhamdulillah, Allah selalu ngasih gue 'malaikat-malaikat' baik yang selalu ngasih motivasi buat gue. Mereka yang ngebuat gue tetap mau senyum, tetap mau lincah, tetap mau minum obat sebanyak itu. :)


Peluk hangat,
Gadis peminum obat :)) lol

Selasa, 26 Agustus 2014

Quotes #14

Cinta tidak pernah meminta untuk menanti,
Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan.
Ia adalah keberanian atau pengorbanan..

 

Rabu, 13 Agustus 2014

Biarkan hujan bicara
Bahwa ada debu yang merindukan wewangian tanah
Seperti aku yang merindukan wewangian syurga

Jumat, 25 Juli 2014

Perkembangan Kesehatan :p

Siang bloggies!
Apa kabar semuanyaa? Sekarang ini, hari terakhir gue ngantor. Eh, perasaan udah lama banget ya gue ga buat cerpen? Hahahaha. Lagi ga ada inspirasi. Sekalinya ada, gue lagi ga di depan komputer, hhihihi (halashaan :p)

Yeeeyyy sebentar lagi lebaran. Sedih and seneng sih.
Sebetulnya puasa (baca : ramadhan) tahun ini payah banget. Gue sadar, tapi ga tau kenapa susaaah banget kayaknya ngerubahnya. Alesan 'cape' dijadiin topeng. Gimana sama kalian? Moga lebih baik dari gue sih :p

Hemm,,
Besok pagi gue harus kontrol lagi nih. Ia, liat hasil labnya. Seminggu yang lalu, gue dipinta cek lab lagi buat liat 'perkembangan' penyakit vaskulitis gue ini. Soalnya, belakangan ini, dengkul, ruas jari, bahu, pada sakit. Linu sih tepatnya. Sampe kalau gue duduk, terus mau berdiri, itu sakit banget. Karena posisi dengkul berubah, dari nekuk ke lurus. Dan itu sakit. Kalau bahu, terasa banget-banget pegel. Kalau ruas jari beda lagi. Terasa tebel, sampe susah menggenggam --halah, hahahhaha. Ngepel aja segala pake bahasa menggenggam--

Akhirnya, mau nggak mau gue harus cek lab lagi. Yang di cek itu,, ANA dan Ds DNA. Moga ga ada apa-apa yaaa,, moga bisa sehat seperti semula. ^^


Tidur dulu ah, mau istirahat. :D


Quotes #13

Bahagia itu, sederhana. Sesederhana kamu disapa seseorang yang kamu harapkan. :))


*pagi-pagi girang dapet balesan email dari Kak Shinta*
:D
Happies girl,
Icha

Rabu, 23 Juli 2014

Quotes #12

Apa kabar Hujan? Semoga masih ada Pelangi disela tangismu.

Selasa, 08 Juli 2014

Hadiah Bulan Juni!

Hai!
Apa kabar bloggies? ;) *purapuramanis* hahahaha

Ngerasa berdosa sebenarnya, karena hampir satu bulan gue ngebiarin blog ini ga ada entri apa-apa. :D
Well, terlalu banyak yang gue pikirin akhir-akhir ini, sampai-sampai sharing disini ga sama sekali kelintas di otak gue. Hhahaha

Okay. Gue mau sedikit cerita.
Emmm,, sebetulnya, ini mengenai kesehatan gue sih. Tapi, disambung juga sama hobi gue yang suka 'kepo' sama kehidupan orang yang mereka publish (like me). Ngerti ga, ngerti ga? Gue yakin enggak.
Ngomong apa sih lo Cha?
 Hhahahha. Mungkin begitu pikir kalian. Jadi begini loh, biar ibu jelaskan.
--tiba-tiba semua hening--
 Gue suka hobi baca kehidupan orang lain (baca : kepo, haha) yang udah mereka publish dalam bentuk curhatan kayak gue begini, atau dalam bentuk buku, atau dalam bentuk apapun itu.
--emang ada bentuk apa lagi?-- *purapuramikir*

Jadi gini, as you know setelah lo baca tulisan aneh gue yang ini, kalian taulah, anugerah apalagi yang gue dapet. Yap, betul! Pasti kalian bertanya-tanya, ko bisa sih kena yang kayak begituan? Lah, jangankan kalian yang ga ngalamin, gue aja yang ngerasaian sampai dengan hari ini, gue nggak tau kenapa gue dapet anugerah itu.
Anugerah Cha? Gila kali lo, yang kayak begitu dibilang anugerah!
 Ia, anugerah.
Gue selalu meyakinkan diri gue, bahwa suatu penyakit itu adalah anugerah. Loh, bukannya orang lain belum tentu dikasih hal yang sama? Jadi gue pikir itu anugerah. Sekarang, coba kalian berpikir begini. Apa bedanya janin yang ada di dalam kandungan sama penyakit yang ada di dalam tubuh?
YA BEDA ICHAAAA *digaplok sama yang baca*

SAMAAAAA. Kata gue sama. *ga mau kalah*
Kita sama-sama dikasih yang belum tentu orang lain dapetin. See? *senyum bangga, muahahahahahahaha*
Anugerah itu, ga bisa kita tolak, tapi bisa kita jalanin dan bakal selalu ada jalan.
Gue heran sama lo Cha, ko lo semangat banget sih ngejalanin hidup lo yang kayak gini
Gue cuma bisa senyum. Padahal dalem hati gue, gue nangis. Hhahaha. Serius. Sering ko gue nangis, sering ko gue ngeluh. Tapi gue sadar, mau seberapa banyak gue ngeluh, mau seberapa banyak airmata yang gue keluarin, itu ga bakal bisa nolak dua anugerah itu ko. Makanya, gue coba bangkit. Bangkit walau perlahan. Ditambah semangat gue mulai tumbuh lagi setelah gue baca kehidupan orang lain lewat sebuah novel yang dia tulis sendiri berdasarkan kisah hidupnya.

Judul novelnya Berteman dengan Kematian, karyanya Sinta Ridwan. Gila. Gue baca cuma dua hari. Ia, dua hari gue mampu ngelahap novel yang isinya kebanyakan tulisan itu. Inspired bangetlah. Gue pribadi ikut ngerasain apa yang dirasain penulis. Bukan bukaann, bukan merasakan tentang permasalahan keluarganya,, tapi, gue ngerasain tentang berbagai hal yang menakjubkan yang dia rasakan setelah dihinggapi 'kupu-kupu' itu.

Gue ga nyangka, orangnya cantik banget! Banget banget. Dan dibukunya (baca : novel) ada foto dia saat pipinya membulat, like me. Hhahahaha. Gue jadi inget, gue pernah begitu. Beruntungnya, kita berdua (gue dan kak Sinta) ga berpipi chubby waktu belum konsumsi Prednison. Tapi ada yang beda disini. Gue ga separah itu, karena gue cuma kena vaskulitis. Tapi,, gue juga mengonsumsi obat yang sama dan ikutin terapi obat yang sama. Jadi jelaaaass,, bentuk muka yang bulatnya itu juga hampir sama :)) lol

Rabu, 18 Juni 2014

Quotes #11

Tau gak?
Rasa pahit itu datengnya barengan sama rasa manis loh ;)
#senyuuuuum



Jumat, 13 Juni 2014

Muhasabah Cinta

by EdCoustic


Wahai... Pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dariMu
Kupasrahkan semua padaMu

Tuhan... Baru ku sadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cintaMu

Kata-kata cinta terucap indah
Mengalir berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya ilahi....
Muhasabah cintaku...

Tuhan... Kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku denganMu

Kata-kata cinta terucap indah
Mengalir berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya ilahi....
Muhasabah cintaku...




Kamis, 12 Juni 2014

Masih Di Hari Yang Sama

Masih dihari yang sama. Ia, bukannya jumlah hari itu cuma ada tujuh? Senin, selasa, rabu, kamis, jum'at, sabtu, dan minggu. Jadi enggak ada salahnya dong ya kalau aku bilang masih di hari yang sama.

Masih di hari yang sama. Sejauh mata memandang, terlihat orang-orang lalu lalang berjalan menapaki peron kereta jabodetabek pagi ini. Bukannya so' dukun, tapi aku yakin, mereka mencari secuil tempat untuk sekedar bisa masuk ke dalam kereta yang akan mereka tumpangi nanti, karena akupun begitu.

Masih di hari yang sama. Ketika semua orang tak peduli dengan apa yang baru saja orang lain rasakan. Mungkin begitu juga denganku. Loh, kita enggak pernah tau kan, mungkin ada yang habis di phk, ada yang habis ribut soal pengurusan hak asuh anak seperti berita-berita di infotaiment itu. Agak lebay memang.

Tapi,
Masih di hari yang sama. Ketika aku baru tau, penyakit itu mulai berteman denganku. Ya. Tuberkolosis.

Masih di hari yang sama, hari dimana aku merasa memiliki status baru sebagai pengidap penyakit yang mematikan itu.

Ya, masih di hari yang sama. Ketika semua orang mulai melihat gelagat aneh yang aku timbulkan. Pashmina tak pernah lepas, batuk yang menguras tenaga, dan terakhir, masker yang sebagian berhasil menutupi wajah ini.

Masih di hari yang sama. Ketika aku tersadar, inilah jalan yang harus aku lewati meski harus masuk berpuluh-puluh butir bahan kimia.

Ya,,
Masih di hari yang sama...



Senin, 09 Juni 2014

Quotes #10

Kamu boleh jatuh cinta lagi.
Asal,,
Tepat pada tempat dan waktunya. Eh, tapi gimana kalau bangun cinta aja? Bangun cinta aja yukk :D




Ini apa deh. Quotes gak jelas. :p
Hahahaha :))


Jumat, 06 Juni 2014

Dear You



Masih ditahun yang sama. Ya, tahun dimana kita merencanakan itu semua. Benda bulat ini masih aku simpan rapih di dalam kotak merah beludru berbentuk hati. Kamu masih ingatkan? Kita membelinya bersamaan dengan tanggal pertama kita bertemu tiga tahun yang lalu. Waktu itu aku pikir, kita hanya sebagai partner kerja. Aku dengan ke-aku-anku dan kamu dengan ke-kamu-anmu. Tapi siapa yang sangka, akhirnya akan ada 'kita' nanti.

Entah dari mana asalnya kamu berhasil membuatku menyimpan rasa simpatik terhadapmu. Kali ini aku bukan menggombal. Ya ya ya ya. Aku tidak memaksamu untuk mempercayaiku. Tapi, entah kenapa aku baru merasakan ini. Terlambatkah aku merasakannya? Ayolah, biarkan aku fokus dulu, sayang. Berhentilah menguasi pikiranku ini. Okey, lagi-lagi aku tersenyum karena ulahmu. Entah ulah yang mana, sebab sekarang kita sedang diuji dengan jarak, bukan?

Apa kabar kamu yang disana calon bidadariku? Rasanya sudah tak sabar menunggu waktu itu tiba. Bagaimana denganmu? Masih maukah kamu mendampingiku, menguatkan genggaman tanganku? Aku tau. Aku ini memang laki-laki. Tapi, apa salahnya kalau aku juga butuh genggaman istriku nanti? Aku yakin, kamu selalu menggenggam tanganku nanti.

Masih ingat betul rasanya sewaktu pertama kali aku meminta ijin di pusara Ayahmu untuk menjadikanmu calon makmumku. Aku seperti benar-benar melihatnya, sayang. Ayahmu tersenyum. Entah apa arti dari itu. Tapi yang aku tau, setelah aku melihatnya, aku berjanji akan menjagamu dan menyayangimu semampuku.


Kali ini aku pandangi lagi fotomu. Ya, kamu boleh tertawa sekarang. Sudah, cukup sayang. Berhenti mengejekku. Kamu tau? Banyak sekali keinginan yang aku impikan bersamamu. Aku tidak perlu berjanji sekarang, karena aku pasti akan berusaha menjadi imam yang baik untuk keluarga kecil kita nanti. Bantu aku ya?

Bahkan nama itu masih kuingat jelas. Bintang. Kamu ingin sekali menamai buah hati kita nanti dengan nama itu. Bagaimana jika nanti anak kita perempuan, apakah namanya akan menjadi Bulan? Godaku. Kamu hanya tersenyum dan sedikit mencubit pinggangku. Pelangi. Jawabmu singkat. Ah, kamu. Entah sampai kapan aku selalu tersenyum seperti ini tiap mengingatmu. Terimakasih untuk cinta dan citamu selama ini.

Sinar suryapun seolah menyadarkanku dipusara bernisan Klarisa Fitria. Selamat menempuh hidup baru yang lebih indah dengan bidadaramu disana, cantik. Doakan aku bisa move on ya!

Senin, 02 Juni 2014

Tentang Jodoh


Pernyataan panjang ini terinspirasi dari obrolan kemarin sore. Iya, di usia gue yang genap 24 tahun sebagai perempuan dewasa a.k.a wanita (aneh sih, tapi bisa dibilang seperti itu :p), umur segini tu memang sudah seharusnya memikirkan masa depan. Runcingnya lagi mengenai pernikahan. Terlebih gue pengen banget nikah dengan mantap diusia muda, 25 tahun. Aaamiiin.

Sebenarnya ini bentuk ungkapan protes atas obrolan sore kemarin. Bagaimana enggak? Gue dijodohin sama temen gue sendiri oleh temen gue juga (Ribet ga? Maap yakk. Tapi gue yakin kalian paham). Sebenernya di sore nan indah itu gue udah bilang dengan tegas, GUE GA MAU. Tapi entah karena apa mereka seakan-akan memojokan gue and maksa gue harus mau. Bener-bener tega!

Sekeras apa juga gue berdalih, ada aja jawaban mereka untuk tetep dengan misinya. Rasanya pengen banget gue usir-usirin mereka dari rumah gue. Hhahaha. Kasarnya gitu. Tapi gue tetep milih duduk cantik dan ngebela diri gue kalau gue tetep ga mau.

Loh, wanita itu hanya tinggal menunggu dan menentukan ko. Jadi, salah banget kalau pihak laki-laki dewasa a.k.a pria ke-GR-an karena dia datang pertama, dan dia berpikir dia akan langsung diterima. Setau gue, pria memang berhak memilih, tapi wanitalah yang menentukan.

Gue pernah baca kalimat panjang seperti ini :
"Pria itu menilai wanita dari masa lalunya, sedang wanita menilai pria dari masa depannya."

Sekarang kita (baca : gue dan kalian) samain persepsi seperti kalimat gue dibawah ini.
Menilai buat pria disana itu memilih, sedang menilai untuk wanita itu menentukan.
Jadi, statement diatas menjadi seperti dibawah ini.
"Pria itu memilih wanita dari masa lalunya, sedang wanita menentukan pria dari masa depannya."

Oke, kita lanjutkan.
Sebenernya gue rasa statement itu, ga sepenuhnya salah. Tapi ko ada yang menggelitik ya? Seakan-akan wanita jaman sekarang ini hanya mau dengan pria yang sudah mapan.

Ayolah, jangan berpikir kolot. Kita para wanita (khususnya gue) ga nuntut kalian para pria buat sediain istana beserta isinya ko. Mari kita memulai semuanya dari nol. Tugas membangun rumah tangga itu bukan hanya tugas pria sebagai kepala rumah tangga loh. Tapi wanita juga punya tugas dan tanggungjawab yang sama akan hal itu. Jadi, ga melulu wanita itu ngeliat pria dari masa depannya, contohnya mapan tadi. Ya harus punya istana dululah buat dijadiin kado pernikahan. Aduh, itu buat gue bonuslah. Dapaet ya Alhamdulillah, kalau enggak, ayo kita sama-sama bangun.

Gue pribadi menilai pria yang bakal jadi pemimpin gue nanti itu berdasarkan masa lalunya juga ko. Karena masa lalu itu cukup penting buat kedepannya, karena masa lalu itu spion. Selain masa lalu, gue juga menilai pria dari masa depannya. Masa depan yang gue artikan beda loh ya sama pemikiran kalian.

Masa depan yang gue artikan itu adalah seberapa kuat sih mental dia untuk bertanggungjawab? Seberapa sanggup sih dia kelak megang tangan gue dan meyakinkan gue kalau gue sama dia bakal bertemu titik terang? Ya,, hampir sama dengan fil Habibie-Ainun lah. Hampir ya. Bukan sama persis.

Jadi yuk, dari sekarang mulai memperbaiki diri. Mau dapet pendamping yang baik kan? Lo juga harus baik tentunya. Mau dapet pendamping yang bertanggungjawabkan? Lo pun harus begitu. Dan masiiiih banyak lagi yang lainnya.

Jadi untuk para wanita, pantaskan dirimu seperti 'dia' yang kamu mau, jangan lupa berdoa kepada pemilik 'gudang jodoh', berprasangka baiklah terhadap yang 'menciptakan' cinta dan terakhir silahkan menentukan pemimpin mana yang TEPAT untuk Anda!




Penuh Harap dan Cinta
= I C H A =    

Senin, 19 Mei 2014

Quotes #9

Umur segini tu,
Waktunya ngabisin waktu bareng keluarga.
Sebelum nanti diculik laki-laki baik. :)) #lol



Jumat, 16 Mei 2014

Diary Sunyi

Oleh : Rindang Yuliani


Lagi Ry, wajahnya memenuhi ruang pikirku. Tak terelakkan. Sejak setahun lalu rasanya masih sama. Tak sehari pun pikiranku tanpa bayangnya, hariku tanpa namanya, dan perasaan ingin selalu bertemu itu selalu membuatku hampir limbung. Membuat azzamku ingin move on tanpa memikirkannya rasanya seperti niat tanpa tekad.
Tadi siang, tak sengaja aku bertemu dengannya di parkiran kampus. Dia, yang sepertinya tak sengaja menoleh ke arahku, otomatis melemparkan senyum. Alamak, bagaimana tembok pertahanan yang barusan seminggu yang lalu kubangun tidak hancur? Apa aku harus menghindari ke kampus pada jam-jam dia ada di kampus ya? Supaya ini bisa menjadi lebih mudah. Berbalik 180 derajat dengan apa yang kulakukan sejak aku terinfeksi virus ini. Menstalking jadwal kuliahnya, dan tepat di jadwal itu pulalah aku akan berada di kampus.
##
Ry, kenapa hidup begitu sulit ya? Terkadang ketika kita mengharapkan sesuatu, kita tidak mendapatkannya. Namun ketika kita tak lagi mengharapkannya, sesuatu itu malah menghampiri kita. Tadi pagi, ketika aku menuju kelasku, seseorang memanggil namaku. Astaga, dia! Setelah mendekatiku, dia bertanya mengenai seorang dosen jurusanku yang sedang dia cari. Aku menjawab seperlunya dan ia kembali berlalu. Meninggalkanku yang hampir sesak napas, karena lupa menghirup oksigen selama satu menit dia di depanku.
Mengapa baru sekarang kesempatan berbicara dengannya tiba? Saat aku (sedang berusaha) melupakannya, menghilangkan rasa sakit yang tercipta akibat rasa abstrak gila ini. Awalnya, ketika aku magang di sebuah kantor IT di kotaku. Aku berkenalan dengannya yang juga magang di sana. Walaupun satu fakultas dan satu angkatan, hanya beda jurusan, aku baru bertemu dengannya saat magang. Minggu kedua, aku mulai terinfeksi virus itu. Membuat temanku selalu sirik setiap kusebut namanya, setiap wajahku memerah ketika ia lewat dan tersenyum pada kami. Duh, rasanya kantorku berwarna pink semua. Selama satu bulan setengah magang, kulalui dengan keping-keping merah jambu.
##
Saat ini aku sedang online, satu kebiasaan yang (tak sengaja) ia wariskan padaku yang masih bertahan. Meski tidak menulis status, karena kebiasaan aku setidaknya harus online sesaat sebelum tidur. Meski hanya melihat status facebook teman-teman di dunia maya. Terkadang, aku juga menulis catatan galau. Tentang siapa lagi, selain dia.
Awalnya karena setelah waktu magang berakhir, aku sedikit patah hati. Tentu saja, karena aku tak bisa bertemu dengannya lagi setiap hari. Beruntung, dunia canggih sekarang. Sehingga aku bisa stalk tentangnya via media sosial. Hal inilah yang membuatku -yang awalnya apatis di dunia maya, menjadi hiperaktif online tiap waktu hanya untuk membaca status facebook atau tweet yang dia posting.
##
Ry, seperti yang sebelumnya kuceritakan padamu seminggu lalu. Aku mulai resmi patah hati dan kembali (bertekad) bangkit setelah memikirnya lebih dalam selama 24 jam penuh. Hanya karena dia tidak mencantumkan relationship di profil facebooknya, aku yakin dia belum punya wanita spesial. Seminggu yang lalu, seperti biasa aku ngestalk facebooknya. Foto yang terupload via akunnya menampilkan seorang gadis manis sedang membaca buku. Di ujung kanan bawah foto tersebut tertulis my heart. Kata itulah yang membuatku mundur teratur.
Ini salahku, terlalu cepat mengambil kesimpulan. Awalnya kupikir masalah terbesar adalah ketika waktu magang habis, aku tidak bisa melihat senyum manisnya setiap hari. Masalah terbesarku ternyata adalah aku terobsesi. Rasa sukaku itu merupakan sketsa abstrak tanpa realita. Bukan salahnya, karena aku pun tak pernah terus terang. Meski tidak ada kitab yang menyalahkan perempuan untuk menyatakan rasa terlebih dahulu, aku tetap tak bisa melakukan itu. Hingga foto itu muncul, meruntuhkan segalanya, memadamkan obsesiku.
##
Hari-hari move-onku sangat berat Ry. Apalagi satu minggu pertama, karena aku terbiasa memikirkannya. Apalagi sekarang entah kenapa beberapa kebetulan bertemu dengannya, membuatku benar-benar harus berpegangan erat pada tekad untuk berhenti meracuni diri atas nama obsesi.
Sekarang, satu bulan setelah deklarasi resmiku ingin memindahkan hatiku darinya. Aku yakin ini belum sepenuhnya sembuh. Namun jelas lebih baik daripada perlahan terbunuh sendirian karena perasaan. Aku lebih memilih sunyinya dirimu, Ry dibandingkan riuhnya hatiku yang bermonolog sakit jiwa tentangnya.

Senin, 12 Mei 2014

Outing ;)

Yeayy!
Akhirnyaaa setelah sekian lama belum sempet share cerita disini, sekarang udah bisa bagi cerita :)
Ini seharusnya gue posting sebelum ketemu sabtu minggu kemarin, muehehehe. Maap yak yang sudah lama menunggu postingan ini #kambuh pedenyaahh =__=

Gimana liburan kemarin? Oh ia, selamat bulan Mei.. ^^
Gak kerasa banget ya udah pertengahan tahun aja.
Hayoo,, mimpi kecil apa yang udah terealisasi dan belum terealisasi? ;)

Ngomong-ngomong tentang mimpi (baca : keinginan), sabtu minggu kemarin, banyak orang-orang yang sudah ikut serta 'merealisasikan' mimpi gue. Apa ituu? LIBURAN. Muahahahahahah. Mimpi autis agaknya :p Tapi bener loh, gue berharap banget bisa liburan. As you know, akhir-akhir ini liburan gue diisi sama 'outing' ke rumah sakit buat kontrol :p Atau enggak,, ngedeprok aja gitu dirumah gara-gara nggak ada yang ngajakin (tsahh, curhat >,<)

Liburan kali ini beda loh. Liburannya serombongan. Akhirnyaaa unit gue ngadain outing jugaa,, (setelah hampir 2 tahun gue gabung, kagak ada outing :p) Well, maka dari itu panitia ngadain outing yang beda dari biasanya. Kali ini outingnya K-E-M-P-I-N-G !! Ouemjiii,, gue terakhir ngalamin kemping tu pas acara perpisahan kelas 3 SMP. Kebayang dong gimana excitednya gue :p Muehehehe. Saking excitednya, gue packing barang-barang 2 hari sebelum pemberangkatan :p Ckckck

Perjalanan menuju tkp-pun berjalan lancar, walau sedikit ada masalah. Masalahnya itu, belum juga bis jalan, belum juga apa-apa, sendal gue putus :( hiks. Manyunlah gue. Untung ada abang bontot gue yang baik hati yang mau nganter gue beli sendal jepit di warung :p (jangan ge er ya wi :p) tapi tetep aja dong walau manyun, nggak lupa foto ria dulu sebelum berangkat. Jyaaa. Cus, ini dia. Tadaaaa

iya betul, gue yang berkacamata gendut itu, PUAS :p : )) lol




Akhirnya setelah melewati jalanan yang berkelok, sampailah kita semua di tempat tujuan. Alhamdulillah, ucap gue dalem hati. Tapi ups, ga bangetlah kalau liat dibagian kaki gue. Iya, sendal swalow ijo itu nemenin gue di liburan yang gue damba-dambain ini. Plis deh ichaa,, lo ngacauin liburan lo sendiri. Pikir gue gitu. Makanya, gue coba terus senyum dan berdoa moga nggak ada yang liat gue tamasya pake sendal jepit. Hhhahahahah. Konyol, but it's true, itu doa aneh gue :p

Sampe di tkp, kita disuguhin makanan (yang emang awalnya udah mesen :p) sambil dengerin dangdutan. Muahahahaha. Semuapun ikut bergoyang (~ ^.^)~ *syalalalabumbum (nahloh)

gue nggak ikutan joget kedepan, takut pada ketagihan :p

Puas joget-joget, makan sampe mabok and sholat dzuhur, langsung deh 'mulai' ke tempat perkemahan. Dan lo tau? Jalannya nanjaaaaakk banget. Lo tau dong, gue pasti bawa gembolan yang segede gaban, dan itu makin ngebuat gue susah untuk melangkah. Lebay :p tapi tapiii,, ternyata swalow membawa berkah :p Gue nggak perlu cape-cape angkat kaki pas nanjak karena gue pake sendal jepit. Hhahaha. Oh iya, ini sedikit pemandangan disana :)

ga sempet foto diatas rumah pohon itu, hiks :((
naik naik ke puncak gunung

Sampe diatas, kita diminta panitia untuk taro tas di tenda and langsung berkumpul gitu kayak bocah TK untuk memulai permainan. Muahahahaha. Permainan pertama ya buat lingkaran gitu, berhitung and tiap angka genap harus nyebutin produk perusahaan. Terus,, main angin puyuh, angin ribut sama angin jungkir balik. :p Hhahahhaa. Boong deng :p Yang jelas, permainannya yang ringan ringan aja kok dan cukup ngebuat gue kegirangan kayak bocah yang baru dapet balon :p.




Tapi yang paling spesial pas udah dibagi kelompok dong. Kelompok terbagi atas 3 cewek dan 5 cowok. Nama kelompok gue lumayan bringas, "biang kerok". Muahahahahahaha. :D Nah disini deh yang paling seru, ada perlombaaan make up-in cowok! Hahhahahah


Make up nggak akan ada artinya kalau si cowok tidak bisa 'menjiwai' hal gilanya. Muahahaha. Berkat Mba Rika, eh Mas Riki, tim gue berhasil menang! Yeayy (9^.^)9





Hhhahahaha. Gila! Dan itu memang bener-bener gila! Hhahahah. Tapi gue sangat amat menikmati liburan gue itu. Rasanya bener-bener nggak ada beban :D Nggak lupa juga dong gue hunting foto selfi gitu, ngeabadiin diri gue kalau gue memang pernah 'ada'





Gimana sama liburan kamu? Xoxoxo
Have a great day! ;)