Kamis, 12 Juni 2014

Masih Di Hari Yang Sama

Masih dihari yang sama. Ia, bukannya jumlah hari itu cuma ada tujuh? Senin, selasa, rabu, kamis, jum'at, sabtu, dan minggu. Jadi enggak ada salahnya dong ya kalau aku bilang masih di hari yang sama.

Masih di hari yang sama. Sejauh mata memandang, terlihat orang-orang lalu lalang berjalan menapaki peron kereta jabodetabek pagi ini. Bukannya so' dukun, tapi aku yakin, mereka mencari secuil tempat untuk sekedar bisa masuk ke dalam kereta yang akan mereka tumpangi nanti, karena akupun begitu.

Masih di hari yang sama. Ketika semua orang tak peduli dengan apa yang baru saja orang lain rasakan. Mungkin begitu juga denganku. Loh, kita enggak pernah tau kan, mungkin ada yang habis di phk, ada yang habis ribut soal pengurusan hak asuh anak seperti berita-berita di infotaiment itu. Agak lebay memang.

Tapi,
Masih di hari yang sama. Ketika aku baru tau, penyakit itu mulai berteman denganku. Ya. Tuberkolosis.

Masih di hari yang sama, hari dimana aku merasa memiliki status baru sebagai pengidap penyakit yang mematikan itu.

Ya, masih di hari yang sama. Ketika semua orang mulai melihat gelagat aneh yang aku timbulkan. Pashmina tak pernah lepas, batuk yang menguras tenaga, dan terakhir, masker yang sebagian berhasil menutupi wajah ini.

Masih di hari yang sama. Ketika aku tersadar, inilah jalan yang harus aku lewati meski harus masuk berpuluh-puluh butir bahan kimia.

Ya,,
Masih di hari yang sama...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis dong menurut lo. Biar eksis! ;)