Selasa, 11 Januari 2011

Cerita singkat seorang sahabat

Sedari tadi aku kurung diri dikamar. Mengunci tubuh dengan selimut hijauku. Aku malas beranjak dari kasur untuk sekedar menggeluti penelitianku. Heran. Sungguh tak seperti biasanya. Kini helaan nafas yang mungkin telah ku lakukan berulang kali seperti saat membaca secarik kertas itu. Ada perasaan takut dan huffhh.. Sakit. Kenangan 3 tahun itu terulang kembali. Ya, beginilah aku, selalu mengungkit kejadian yang tidak ada kaitannya sama sekali. Hey Rei,, Raffy tak seperti Kevin sayang.. Jerit hatiku. Hm,, kini otak dan hatiku perang dingin hanya karena hal konyol. Iya, secarik surat cinta yang aku temukan di dalam ransel pacarku 2 hari lalu, Raffy. Sayang, kamu kenapa ? Aku baca ulang pesan itu dihandphone jadulku yang kali ini aku genggam. Itu pesan terakhir darinya sekitar 36 jam yang lalu. Namanya Raffy. Dia satu tingkat diatasku. Kami satu fakultas, tapi beda jurusan, entah bagaimana ceritanya kami bertemu dan berkomitmen seperti ini. Dia baik, bahkan sangat baik. Tapi mungkin kebaikannya disalah artikan oleh Deis, gadis yang dulu pernah ada dihatinya, atau mungkin parahnya ’masih ada’.Tuhan, ada apa denganku?  Kali ini aku seperti gadis biasa. Mencurahkan isi hati dengan setetes airmata, atau mungkin se’drum’ airmata. Huffh.. Kertas yang seharusnya aku tidak tau itu masih tersimpan rapih di ransel kesayangannya sewaktu SMA, mungkin mereka satu SMA, entahlah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis dong menurut lo. Biar eksis! ;)